Prihatin terhadap Anak Jalanan
HADAPI MEA: CALON WALI KOTA SEMARANG NOMOR URUT 1 SOEMARMO (KEMEJA KUNING) DAN CALON WALI KOTA NOMOR URUT 3 SIGIT IBNUGROHO, SAAT MEMBERIKAN INOVASINYA UNTUK MENGHADAPI MEA, DI KAMPUS TEMBALANG, UNDIP, KEMARIN. (AJIE MH/JAWA POS RADAR SEMARANG)
Radar Semarang - DEWI Nur Cahyaningsih memiliki jiwa sosial yang tinggi. Lewat program Dynamic Learning Entrepreneur Project, ia melibatkan ibu-ibu dan anak jalanan di kawasan Gunung Brintik atau Bergota Semarang. ”Kebetulan saya sudah aktif di kegiatan sosial untuk pemberdayaan anak jalanan sejak 2011,” kata alumnus SMAN 3 Semarang ini kepada Jawa Pos Radar Semarang. Motivasi Dewi membuat project ini adalah keinginannya untuk mengurangi jumlah anak jalanan di Kota Semarang. ”Iya ada rasa prihatin terhadap permasalahan anak jalanan ini, karena sampai sekarang penanggulangannya masih sulit, bahkan semakin menjamur di kota-kota besar termasuk Semarang,” ujar mahasiswi Ilmu Komunikasi Fisip Undip ini.
(DOKUMEN PRIBADI)
Dewi mengajarkan berbagai materi kepada anak didiknya seperti keimanan, nasionalisme, teknologi, motivasi, dan kewirausahaan. ”Kalau untuk ibu-ibu diajarkan cara berbisnis online shop,” kata dara cantik asli Semarang ini. Anak kedua dari dua bersaudara yang pernah mendapat medali perak Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia bidang IPS 2011 ini merasa begitu senang bisa berbagi ilmu kepada ibu-ibu dan anak jalanan yang dibina. ”Lebih banyak sukanya. Rasanya seru banget bisa berbagi sama mereka. Kalau dukanya, paling cuma kadang ada adik-adiknya yang usil. Tapi itu kan hal yang wajar untuk anak-anak,” ucap gadis kelahiran 24 Juli 1995 ini. Dewi mengakui dibutuhkan kesabaran untuk ikut dalam kegiatan sosial seperti ini. ”Kuncinya sabar, tekun, telaten, harus rela bagi waktu, dan yang terpenting saya niatkan untuk ibadah sebagai bentuk kontribusi untuk Indonesia,” ucap penghobi karawitan dan membaca puisi ini.
Banyak pengalaman seru yang Dewi dapatkan selama aktif sebagai pemberdaya anak jalanan, apalagi ia begitu bangga ketika program binaannya bisa sedikit mengubah mindset anak didiknya. ”Ada anak-anak yang awalnya tidak memiliki orientasi masa depan, tapi setelah dengan adanya pemberdayaan ini mereka jadi tahu harus ke mana orientasi masa depannya,” kata putri pasangan Bambang Sulistyono Rahardjo dan Tri Prihatmini ini. Dewi hanya berharap, suatu saat nanti permasalahan anak jalanan ini bisa segera diselesaikan demi terciptanya penerus bangsa yang unggul. ”Ke depan aku ingin membuat sebuah yayasan agar anak-anak jalanan ini bisa diberdayakan lebih baik lagi, nggak cuma di Semarang, tapi juga di kota-kota lain juga bisa terinspirasi,” harap finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2015 bidang pengabdian kepada masyarakat ini. (mg26/aro/ce1)
Copyright : http://radarsemarang.com/2015/10/27/prihatin-terhadap-anak-jalanan/2/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *