Ajari Anak Jalanan Lewat Dynamic Learning
 Gauri Media - Berawal dari penelitian, Dewi Nur Cahyaningsih (22) berbagi pendidikan kepada anak jalanan Semarang melalui programnya, Dynamic Learning.

Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro ini memiliki mimpi untuk mampu membuat anak-anak jalanan di Semarang tetap mendapatkan pendidikan meski mereka harus bekerja. Bersama dengan temannya, ia kemudian merintis sebuah metode pembelajaran yang diberi nama Dynamic Learning.

Dengan metode pembelajaran tersebut, dia dan kedua rekannya berbagi berbagai ilmu pengetahuan akademis seperti matematika, bahasa inggris, dan berbagai wawasan umum seperti sejarah.

Dewi, begitu dia akrab disapa, mengungkapkan, awal terbentuknya Dynamic Learning dimulai saat terbesit ide untuk mengangkat derajat anak jalanan dengan memutus rantai regenerasi terlahirnya anak jalanan lain.

Sebelumnya, Dewi juga pernah mendirikan koperasi bagi anak-anak jalanan, sehingga mereka bisa mandiri dan tidak perlu lagi mengamen. Namun setelah berjalan beberapa saat, mata rantai regenerasi anak jalanan masih belum terputus.

Beberapa orang tua menyuruh anak mereka untuk tetap mencari nafkah di jalan. Dari sinilah ia menemukan bahwa anak-anak jalanan tersebut tinggal di Kawasan Gunung Brintik Semarang.

Dibantu oleh salah satu penggiat masyarakat disana, Dewi dan rekan kemudian mulai mengajar anak-anak jalanan yang tinggal di Kawasan Gunung Brintik tersebut. Selain itu, dia juga melakukan pendekatan pada orang tua untuk mendapatkan dukungan bagi terwujudnya program Dynamic Learning. Dia mencoba meyakinkan mereka bagaimana pentingnya integrasi orang tua dan anak untuk memajukan pendidikan anak.

Selain program berbagi pendidikan, Dewi juga memberikan pendampingan bagi para ibu untuk berwirausaha melalui e-commerce, sehingga mereka bisa menghasilkan pendapatan tambahan tanpa menyuruh anak-anak untuk turun ke jalan.

Hingga saat ini, total anggota dari Dynamic Learning mencapai 32 orang, dengan total anak-anak yang pernah dibimbing 67 anak, dan ibu-ibu sebanyak 12 orang. Dynamic Learning juga tidak hanya diterapkan oleh Dewi di kota Semarang saja, namun telah merambah hingga Yogyakarta. Dia juga berharap bahwa program Dynamic Learning dapat dilakukan di kota-kota besar di Indonesia yang memiliki jumlah anak jalanan tinggi. Dewi percaya bahwa dengan adanya emansipasi wanita saat ini, wanita mampu mewujudkan hal-hal yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat luas. "When you educate a man, you just educate one person. But when you educate woman, you educate the nation," tambahnya. Writer: Daffa Argy Copyright : http://www.gaurimedia.com/2017/10/ajari-anak-jalanan-lewat-dynamic.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+GauriMedia+%28Gauri+Media%29

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *